Kerajaan mataram berdiri pada abad ke-17. Kerajaan ini dipimpin oleh dinasti keturunan kerajaan ki ageng sela dan ki ageng pemanahan. Kerajaan mataram islam berawal dari suatu kadipaten dibawah kesultanan pajang, berpusat di "bumi mentaok" yang di berikan untuk ki ageng pemanahan sebagai hadiah atas jasa yang diberikannya. Ia diangkat sebagai bupati (adipati) di mataram. Kemudian putranya diangkat anak oleh Sultan Hadiwijaya dan dibesarkan di istana.
Bendera kerajaan mataram islam
Pada tahun 1582 Sultan Hadiwijaya meninggal dunia, dan digantikan oleh Pangeran Benowo, ia raja yang sangat lemah. Sementara Sutawijaya yang menggantikan Ki Ageng Pemanahan malah semakin kuat hingga istana pajang pun jatuh ke tangannya, dan Sebagai raja pertama ia diberi gelar dengan gelar "Penembahan Senapati Ing Alaga Sayidin Panatagama". Penembahan senapati digantikan oleh putranya yang bernama Mas Jolang (1601-1613),kemudian digantikan lagi oleh putranya yang bernama Mas Rangsang yang lebih di kenal dengan Sultan Agung (1613-1645), dan dimasa ini Mataram mencapai kejayaannya.
Di bidang politik Sultan Agung berhasil memperluas wilayahnya yaitu, Surabaya (1615), Lasem, Pasuruhan (1617), dan Tuban (1629). Sultan Agung juga ingin mengusir VOC dari Indonesia. Ia mengadakan serangan tentara ke Batavia pada tahun 1628 dan 1629.
Kerajaan Mataram merupakan kerajaan agraris/pertanian. Menurut Dr. de Han, Jan Vos dan Pieter Franssen bahwa jawa bagian tengah adalah daerah pertanian yang subur yang hasil utamanya adalah beras. Bidang Kebudayaannya pun sangat pesat diantaranya, Seni Bangunan, Ukir, Lukis, dan Patung.
Di mataram dikenal dengan beberapa kelompok masyarakat yaitu, golongan raja dan keturunannya, para bangsawan dan rakyat sebagai kawala kerajaan. Sultan dikenal sebagai panatagama, yaitu pengatur keagamaan. Sultan memiliki kedudukan yang sangat tinggi, sehingga rakyat sangat patuh, hormat dan mengabdi kepadanya.
Sultan Agung wafat pada tahun 1645. Ia dimakamkan di Bukit Imogiri. Ia digantikan oleh putranya yang bergerlar Amangkurat I. Pribadi raja ini sangat berbeda dengan pribadi Sultan Agung. Amangkurat I merupakan seorang raja yang lemah, berpandang sempit, dan sering bertindak kejam. Mataram mengalami kemunduran karena pengaruh VOC yang semakin kuat. Akhirnya kerajaan Mataram dibagi menjadi dua berdasarkan perjanjian Giyanti (1755). Sebelah barat menjadi kesultanan Yogyakarta dan sebelah timur menjadi kesultanan surakarta.
Berikut beberapa peninggalan Kerajaan Mataram islam :
1. Tahun saka
2. Kerajinan Perak
3. Kalang Obong, merupakan tradisi kematian orang kalang
4. Kue Kipo, merupakan makanan khas masyarakat kota gede
5. Pertapaan Kembang Lampir
6. Batu Datar
7. Masjid Jami pakuncen yang didirikan oleh sunan Amangkurat I
8. Rumah kalang, dan
9. Bangsal Duda
10. Sastra Ghending karya dari Sultan Agung
Contoh peninggalannya
2. Kerajinan Perak
3. Kalang Obong, merupakan tradisi kematian orang kalang
4. Kue Kipo, merupakan makanan khas masyarakat kota gede
5. Pertapaan Kembang Lampir
6. Batu Datar
7. Masjid Jami pakuncen yang didirikan oleh sunan Amangkurat I
8. Rumah kalang, dan
9. Bangsal Duda
10. Sastra Ghending karya dari Sultan Agung
Slot machines near me - JMT Hub
BalasHapusNear me 양산 출장마사지 · Las Vegas (Hrs.I. Hotel & 계룡 출장샵 Casino) · New Orleans (Mandalay 청주 출장안마 Bay) · Buffalo (Hrs.I. Hotel & Casino) 전주 출장마사지 · Fort Lauderdale (Hrs.I. Hotel 보령 출장안마 & Casino) · San